PT. Freeport Indonesia Papuan Affairs Division (PAD) memberikan bantuan bagi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Jogja berupa Leica TS 1200, sebuah alat pemetaan dan ilmu ukur tambang. Alat ini diberikan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai ilmu ukur tambang.
“Alat ini sudah dipergunakan dalam tambang bawah tanah selama 10 tahun. Tapi bukan berarti alat ini sudah Kedaluwarsa. Ini masih dipakai, namun karena mengikuti perkembangan teknologi sehingga alatnya diganti dengan yang lebih lengkap,” jelas Chief Surveyor Divisi Underground PT. Freeport Indonesia Yunus Tandailing saat penyerahan Leica TS 1200 kepada pimpinan STTNAS Jogja, Senin (24/9/2018).
Supt. GBC Operation PT. Freeport Indonesia Albert Wabes mengatakan, penyerahan Leica TS 1200 dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM, baik itu mahasiswa dan dosen, di STTNAS Jogja. Secara khusus, peningkatan kualitas diharapkan pada bidang tambang bawah tanah. Albert adalah orang Papua yang berstatus sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Tambang STTNAS Jogja. Adapun PAD adalah salah satu divisi yang dibentuk oleh PT. Freeport Indonesia untuk mengakomodasi masyarakat Papua dan pemenuhan janji-janji perusahaan kepada masyarakat lokal. PAD juga dibentuk untuk meningkatkan SDM asal Papua.
Albert mengatakan, saat ini tambang Freeport di Papua sedang melaksanakan transisi dari tambang permukaan ke tambang bawah tanah. Akibatnya, PT. Freeport Indonesia kehilangan banyak karyawan asal Papua.
“Ini menjadi PR tersendiri untuk menambah karyawan asal Papua. Ini menjadi tantangan PAD yang bertanggung jawab meningkatkan kualitas dan kuantitas karyawan asal Papua. Setelah banyak kehilangan staf Papua. Inilah fungsi program ini [PAD Goes To Campus]. Kami akan memantau perkembangan mahasiswa asal Papua di STTNAS,” jelas Albert.
Ketua STTNAS Jogja Ircham mengaku bersyukur PT. Freeport Indonesia telah memperhatikan kampus yang ia pimpin. Menurutnya, penyerahan Leica TS 1200 adalah sebuah kebanggaan. Alat ini dipercaya akan sangat membantu dalam upaya mengembangkan dan mendidik anak bangsa.
“Ketika kami di lapangan mencerdaskan anak bangsa, mereka sudah bisa mengenal kondisi sebenarnya, supaya jebolan STTNAS lebih unggul banding yang lain,” kata Ircham di Ruang Sidang Utama lantai 3 STTNAS Jogja, yang menjadi tempat penyerahan Leica TS 1200.
Engineer GBC Operation PT. Freeport Indonesia Demianus Mabraku mengatakan, alumni STTNAS Jogja yang bekerja di PT. Freeport Indonesia dan kontraktur berjumlah sekitar 60 orang. “Mengenai kompetensi, STTNAS mampu bersaing dengan kampus lain yang ada di Freeport.”
(I Ketut Sawitra Mustika, HarianJogja.com, JOGJA) ,