HMTA merupakan singkatan dari Himpunan Mahasiwa Teknik Pertambangan. HMTA didirikan di Yogyakarta pada tanggal 17 April 2004 sebagai salah satu organisasi di STTNAS Yogyakarta. Berdirinya HMTA didasari dengan kemauan dan keyakinan mahasiswa-mahasiswi program studi Teknik Pertambangan, yang mana dahulunya bernaung di bawah bendera HMTG “BUMI”. Tiga angkatan pertama HMTA yaitu angkatan 2002, angkatan 2003 dan angkatan 2004 sepakat mengajukan surat pendirian HMTA ke program studi Teknik Pertambangan STTNAS Yogyakarta.
Setiap dekade HMTA selalu berbenah dengan cita-cita yang tinggi para anggota untuk mengharumkan nama HMTA STTNAS Yogyakarta di dunia pertambangan Indonesia
ATRIBUT
Lambang
Segitiga
Segitiga melambang 3 angkatan yang mendirikan HMTA yaitu angkatan 2002, 2003, 2004.
Warna Coklat
Dipakai karena kesepakatan Forum yang melambangkan warna tanah sebagai pijakan para penambang.
Warna Merah Putih
Melambangkan keberadaan HMTA yang bernaung dibawah Bendera Merah Putih dan berada di Bumi Indonesia.
Lambang Sosok Orang
Mencirikan sosok penambang atau miner’s yang menggunakan rompi dan helmet.
Palu Beku dan Sediment
Melambangkan para penambang yang selalu membawa/bekerja menggunakan palu tersebut.
Warna Hitam
Melambangkan kekuatan dari HMTA STTNAS Yogyakarta yang solid.
Lambang HMTA disahkan pada 17 April 2005 sebelum kegiatan diklat pertama.
Bendera
Atribut HMTA memiliki ciri khas yaitu warna coklat yang melambangkan warna tanah sebagai pijakan para penambang salah satunya bendera HMTA STTNAS Yogyakarta
Jaket Coklat
Sama dengan bendera HMTA jaket himpunan memiliki ciri khas yaitu jaket berwarna coklat yang melambangkan warna tanah sebagai pijakan para penambang. Jaket himpunan disahkan pada 17 April 2005 sebelum kegiatan diklat pertama. Jaket himpunan HMTA STTNAS Yogyakarta untuk pertama kali di perkenalkan di kegiatan Permata Indonesia pada temu ilmiah pertama di USTJ Jayapura tahun 2004 oleh Albert Wobes dan temu ilmiah Permata di Universitas Trisakti Jakarta tahun 2007 oleh Piether L. Shiburi
MARS TAMBANG HMTA